Selasa, 07 Agustus 2012

"Sister Be Strong"












Sister Be Strong, sebuah acara sukses telah di selenggarakan oleh teman-teman dari Institut-A, Depok pada tanggal 12-13 Maret. Tidak ketinggalan selain pameran, pertunjukkan musik & art, mereka mengangkat tema "Mengenal Tubuhmu" yang mengajak teman-teman dari jurnal perempuan bergabung dalam diskusi tematik yang sekaligus sebagai memperingati hari perempuan sedunia. Yang paling menarik disini...saya mendapatkan pengetahuan sex yang tidak pernah saya dapatkan di bangku sekolah pada waktu itu, cukup menjawab semua unek-unek yang ada di benak saya. Ada disaat semua orang yang hadir berkumpul untuk nonton bareng film dokumenter "Pertaruhan" dengan 4 part berbeda yang mengangkat isu perempuan seperti kehidupan cinta sesama jenis 2 TKW Indonesia di Hongkong, ada juga Ruwati, pembantu rumah tangga yang bekerja di negeri orang ini, memiliki tumor rahim yang harus diangkat melalui liang vaginanya. Kendalanya ada pada sang calon suami yang mendadak meragukan kegadisannya kerana adanya hal tersebut. Di part terakhir kita disuguhkan dengan “Ragat’e Anak,” film ini mengisahkan 2 PSK yang bekerja di komplek Gn. Bolo, Tulungagung yang terpakasa menjajakan dirinya demi menghidupi keempat anaknya seorang diri. Di pagi harinya para wanita ini bekerja sebagai pemecah batu, dan ketika sang anak telah tertidur lelap di malam hari mereka langsung bergegas mangkal di area pekuburan cina tersebut.

Sedikit gambaran dari film tersebut...istilah "Kiwir" yang dipakai untuk preman setempat yang mesti menerima bayaran permalam demi mendapat izin mangkal, tidak hanya berupa uang yang dia terima, melainkan para PSK ini harus bersedia memenuhi nafsu para kiwir jika sedang kepingin. Parah!!!! Sekian banyak nya tekanan yang dialami para wanita dari lingkungan sosialnya. Diskriminasi & Label sosial adalah kenyataan pahit yang siap menghantui semua wanita di dunia yang tidak mau mengikuti norma yang dibuat oleh masyarakat itu sendiri.

Pada hari terakhir acara ada Rangga & Isrol dari Media Legal yang nyempetin diri untuk kolaborasi mural di tengah-tengah tembok yang lembab pasca turun hujan. Selesai bermural art ada film "Juno" yang tentunya gak kalah menarik untuk ditonton bareng pacar, teman, atau bahkan mantan pacar lo, hehehe...

Sesi terakhir acara ditutup dengan akustikan band yang dimeriahkan oleh temen-temen dari D’Beat Mac, Tetralogiska, Afternoon with Euphoria, Boynekad, dan yang saya lupa nama bandnya ( blogger juga manusia coy! ). Mereka semua telah berhasil membuat saya larut bernyanyi ria diiringi beat-beat reggae ala Abidin yang super ngablu tapi seru...

Ideologi, Gaya Hidup, dan Populasitas Punk di Indonesia


Psikolog brilian asal Rusia, Pavel Semenov, menyimpulkan bahwa manusia memuaskan kelaparannya akan pengetahuan dengan dua cara. Pertama, melakukan penelitian terhadap lingkungannya dan mengatur hasil penelitian tersebut secara rasional ( sains ). Kedua, mengatur ulang lingkungan terdekatnya dengan tujuan membuat sesuatu yang baru ( seni ).
Dengan definisi diatas, punk dapat dikategorikan sebagai bagian dari dunia kesenian. Gaya hidup dan pola pikir para pendahulu punk mirip dengan para pendahulu gerakan seni avant-garde, yaitu dandanan nyleneh, mengaburkan batas antara idealisme seni dan kenyataan hidup, memprovokasi audiens secara terang-terangan, menggunakan para penampil ( performer ) berkualitas rendah dan mereorganisasi ( atau mendisorganisasi ) secara drastis kemapanan gaya hidup. Para penganut awal kedua aliran tersebut juga meyakini satu hal, bahwa hebohnya penampilan ( appearances ) harus disertai dengan hebohnya pemikiran ( ideas ).


Punk selanjutnya berkembang sebagai buah kekecewaan musisi rock kelas bawah terhadap industri musik yang saat itu didominasi musisi rock mapan, seperti The BeatlesRolling Stone, dan Elvis Presley. Musisi punk tidak memainkan nada-nada rock teknik tinggi atau lagu cinta yang menyayat hati. Sebaliknya, lagu-lagu punk lebih mirip teriakan protes demonstran terhadap kejamnya dunia. Lirik lagu-lagu punk menceritakan rasa frustrasi, kemarahan, dan kejenuhan berkompromi dengan hukum jalanan, pendidikan rendah, kerja kasar, pengangguran serta represi aparat, pemerintah dan figur penguasa terhadap rakyat.

Akibatnya punk dicap sebagai musik rock and roll aliran kiri, sehingga sering tidak mendapat kesempatan untuk tampil di acara televisi. Perusahaan-perusahaan rekaman pun enggan mengorbitkan mereka.

Gaya hidup ialah relatif tidak ada seorangpun memiliki gaya hidup sama dengan lainnya. Ideologi diambil dari kata "ideas" dan "logos" yang berarti buah pikiran murni dalam kehidupan. Gaya hidup dan ideologi berkembang sesuai dengan tempat, waktu dan situasi maka punk kalisari pada saat ini mulai mengembangkan proyek "jor-joran" yaitu manfaatkan media sebelum media memanfaatkan kita. Dengan kata lain punk berusaha membebaskan sesuatu yang membelenggu pada zamannya masing-masing.

Berbekal etika DIY, beberapa komunitas punk di kota-kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Bandung, Yogyakarta, dan Malang merintis usaha rekaman dan distribusi terbatas. Mereka membuat label rekaman sendiri untuk menaungi band-band sealiran sekaligus mendistribusikannya ke pasaran. Kemudian usaha ini berkembang menjadi semacam toko kecil yang lazim disebut distro.
CD dan kaset tidak lagi menjadi satu-satunya barang dagangan. Mereka juga memproduksi dan mendistribusikan t-shirt, aksesori, buku dan majalah, poster, serta jasa tindik ( piercing ) dan tatoo. Seluruh produk dijual terbatas dan dengan harga yang amat terjangkau. Dalam kerangka filosofi punk, distro adalah implementasi perlawanan terhadap perilaku konsumtif anak muda pemuja Levi's, Adidas, Nike, Calvin Klein, dan barang bermerek luar negeri lainnya.

About Superman Is Dead


1_981551572l1SID, punk rock pelopor Bali, lahir dan dibesarkan di Kuta Rock City. Band tiga chord sikap-berat laki-laki muda, namanya: Bobby Kool (lead vokal, gitar, seekor anjing kekasih dan seorang desainer grafis), Eka Rock (rendah album ketiga Ridin ‘keluarga, peminum bir, laid back bass dan backing vokal dan hangat Smilin ‘Rock’ n Roll nhung, IT warior), Jrx (rendah album ketiga Ridin ‘minum bir Rock’ n Roll pangeran memesona, drumer dan hairwax junkie, Bar owner)
Nama ‘Superman is Dead’ memulai ‘evolusi dari Stone Temple Pilot’s “Superman Silvergun”. Nama pindah ke “Superman is Dead” karena mereka menyukai gagasan bahwa tidak ada yang namanya orang yang sempurna di luar sana.
SID sebenarnya tersandung bersama di ‘95, ditarik oleh kasih bersama mereka Green Day dan NOFX. Pengaruh mereka segera diperluas ke punk ‘n roll genre a la Supersuckers, Living End dan Social Distortion, dan di sini mereka tinggal. Mereka mengatakan apa yang ingin mereka katakan, bagaimana mereka ingin mengatakannya. Dalam wajah Anda, untuk mengatakan hal itu dengan tepat.
Sejarah? SID menghasilkan tiga album pertama mereka secara mandiri (anak-anak bekerja bertahun-tahun malam sampah pekerjaan), dengan luar biasa, indie label skala kecil 1997 “Case 15″, 1999 “Superman is Dead”, 2002 “Bad Bad Bad” (mini album, 6 tracks ).
Setelah memukul kembali panel pintu bergulir studio dan bergeser sedikit puing, latihan terus seperti biasa. Yeah, mereka melihat banyak, itu mengisap waktu besar, tapi ‘tidak akan berhenti’ em!
Yang berarti lebih banyak bir untuk semua.
Mereka juga memenangkan beberapa penghargaan musik “MTV Awards untuk The Best New Artist 2003″, “AMI Awards untuk The Best New Artist 2003″ dan dinominasikan lagi di “AMI Awards 2006 untuk The Best Rock Album”.
Mereka tetap bangga, anak laki-laki dari jalanan Kuta dengan kecintaan terhadap punk rock, bir dan waktu yang baik. Siap untuk apa pun yang datang berikutnya, bersemangat tentang pementasan berikutnya.
Agustus 2002, Undang Openning Hoobastank, Hard Rock Hotel, Kuta, Bali
Superman Is Dead “Hot & Freaky Orang 2003″ MTV Trax Magazine Januari 2003
Juni 2003 Superman Is Dead “MTV Exclusive Artist of the Month”
Double Platinum Sony Music untuk Album Kuta Rock City
2003, MTV Award “Most Favorite New Artist”
2003, AMI Award “The Best New Artist”
2004, SCTV Music Awards “The Most Famous Album Nominator, Pop Rock Kategori” untuk Kuta Rock City Album
2006, AMI Awards “The Best Rock Album Nominator” for Black Market Love Album
2006, “Superman Is Dead The Best Local Band” The Beat Awards.
20 Album Indonesia terbaik 2006 untuk The Black Market Love Album “. Rolling Stones Magazine Januari 2007
April 2007, SID Pembukaan Undang-Undang untuk American NOFX Punk Rock Band di Hard Rock Caf, Kuta, Bali.
Soundrenaline Sound of Change 2007 Jimbaran Bali, “Pesan of Change” Artis Nominator.
17 Juni 2007, Guest Star Artis “Final Gudang Garam Rock Competition” Jakarta
Oktober 2007, Superman Is Dead melakukan tur Australia yang mengagumkan, 8 kota, 16 pertunjukan, 33 hari.
150 Terbaik Indonesia Album Kuta Rock City Album. Rolling Stones Magazine, Khusus Kolektor ‘Edisi Desember 2007.
50 Hype Things di Industri Musik Indonesia 2008 untuk Superman Is Dead.
Trax Musik & Attitude Magazine Edisi Januari 2008.
2008, Openning Act MXPX Jakarta.
“SID sebagai Ikon Baru Bali”. Yak Magazine Maret, April, Mei 2008.
Juni 2009. Superman Is Dead Tur Amerika. 11 memainkan pertunjukan dan kota-kota ‘Vans Warped Tour’, dan yang terakhir 5 pertunjukan dan kota-kota ‘Dari Bali Dengan Rock Tour’
2003 “Kuta Rock City” Album “Kuta Rock City” Director oleh Rizal Mantovani
2003 “Punk Hari Ini” Album “Kuta Rock City” Director by Ridwan
2004 “Muka Tebal” Album “The Hangover Decade” Director by Outsider Film
2004 “Rock ‘N Roll Band” Album “The Hangover Decade” Director by Outsider Film
2004 “Disposable Lies” Album “The Hangover Decade” oleh Direktur Umum Produksi
2006 “Bukan Pahlawan” Album “Black Market Love” Director oleh Eric Est Movie
2006 “Black Market Love” Album “Black Market Love” Director oleh Bob Calabrito
2007 “Menginjak Neraka” Album “Black Market Love” Director oleh Eric Est. Movie
2007 “Lady Rose” Album “Black Market Love” Director oleh Eric Est. Movie
2007 “Goodbye Whiskey” Album “Black Market Love” Director by Outsider Film
2008, Superman Is Dead Rock-A-Bali Tour 2007 Australia, Produksi luar Inc, Format DVD, Untuk Promotional Stuff Not for Sale
2009, “Kuat Kita Bersinar” Album “Angels and The Outsiders” Direktur oleh Patrick Effendy
2009, “Sisir Opa-Featuring Shaggy Dog” Album “Angels and The Outsiders” Direktur oleh Patrick Effendy
2009, “Saint Of My Life” Album “Angels and The Outsiders”, Sebuah rekaman video musik dari Amerika SID Tour 2009
 http://www.supermanisdead.net/nl.php?id=…
Kasus 15, 1995, Produksi Independen Intertainment, Format Kaset
Superman Is Dead, 1998, Produksi Rizt Busana, Format CD & Cassette
Bad Bad Bad, 2002, Produksi Rizt Kain. & Suicide Glam, Format CD (mini album)
Bad Bad Bad, 2002, Produksi Spills Record, Format Kaset
100% Sikap, 1999, Produksi Lunatic Records, Format Kaset
No Place To Get Fun, 2002, Format Kaset
New Generation Calling, 2003, Produksi Spills Record, Format Kaset
Video Kami “A Rock Society” 2006, Video Klip “Menginjak Neraka”, Produksi A Mild Live Produksi, Trend Setter Magz & The Blado Ent. Format VCD (Not For Sale)
Fantastis Bands, April 2005, Produksi Sony Music, Format CD & Cassette
Kelas Rock “Today’s Sensation”, Produksi Sony Music Oktober 2004, Format CD & Cassette
A Mild Live Soundrenaline 2004, Produksi Sony Music & A Mild Live, November 2004, Format CD & Cassette
Planet Rock, Produksi Sony Music, Agustus 2005, Format CD & Cassette
Kuta Rock City, 2003, Produksi Sony Music Indonesia, Format CD & Cassette
The Hangover Dasawarsa, 2004, Produksi Sony Music Indonesia, Format CD & Cassette
Black Market Love, 2006, Produksi Sony BMG Indonesia, Format CD & Cassette
Malaikat dan The Outsiders, 2009. Produksi Sony Music Indonesia, Format CD & Cassete
D ‘bijis, Produksi Sonny Musik & Kelas Movie, Januari 2007, Format CD & Cassette

SID citra publik, menggambarkan diri, adalah “Punk Rock a Bali” (bayangkan energi mentah NOFX Social Distortion vs supersonically dilengkapi dengan bir-basah Bali Rockabilly sikap).
Pada bulan Maret 2003, SID akhirnya menandatangani kontrak dengan Sony-BMG Indonesia setelah negosiasi panjang mengenai hak mereka untuk menyanyikan sebagian besar lagu mereka dalam bahasa Inggris dan mempunyai artistik penuh hak atas mereka ‘image’!! Dengan keputusan itu tunggal handedly mereka menjadi band pertama dari Bali yang akan diundang untuk menandatangani dengan sebuah label rekaman besar di Indonesia, band pertama di negara mereka (sepengetahuan saya) untuk merekam lagu mayoritas dalam bahasa Inggris dan band punk pertama di Indonesia untuk mendapatkan eksposur nasional dan promosi yang bekerja dengan label besar di negara dunia ketiga menyediakan. Sehingga sejarah Indonesia dimulai Punk Rock!
Dan sebagai untuk pertanyaan yang semua orang ingin tahu, bom yang terkenal di Bali terjadi sekitar 75 M dari rumah mereka, tempat nongkrong pusat, punk rock butik, bar dan studio latihan yang juga Jrx rumah, di jantung Kuta.
Dan di mana mereka sekarang? Pada akhir tahun 2002, salah satu majalah musik lebih terhormat di sini dikutip SID sebagai “The Next Big Thing” for 2003. Dengan mereka merilis album keempat “Kuta Rock City” diikuti oleh bermain udara utama nasional dan di beberapa negara di luar negeri, ditambah dengan popularitas instan dari klip film terbaru mereka.
SID tur tiba-tiba menemukan diri mereka terus-menerus di seluruh Indonesia. Minggu lalu mereka berada di empat kota utama di Indonesia, di tiga pulau, dalam 7 hari! Kadang-kadang bermain secara gratis di klub pemandangan bawah tanah, kadang-kadang di jalan skate pihak atau festival band alternatif, di banyak universitas dan bahkan kadang-kadang di “berkelas” tempat yang mungkin akan menolak mereka masuk tahun yang lalu!
Pada tahun 2003 SID bahkan mendapat menyebutkan dalam Time Asia.
Oktober 2007, mereka melakukan tur Australia yang menakjubkan, 8 kota, 16 pertunjukan, 33 hari dengan mereka yang kuat etos kerja DIY.
Juni-Juli 2009, Superman Is Dead diadakan An American Tour, 16 Gigs di 16 kota. 11 gigs dari mereka adalah ‘Vans Warped Tour’ dan yang terakhir adalah 5 pertunjukan ‘Dari Bali Dengan Rock’. Mereka melakukan pekerjaan yang sangat sulit untuk berhasil tur bersemangat ini, telah menyeberangi tanah besar dari westcoast ke eastcoast dan kembali ke westcoast.
SID telah membagi tahapan dengan band-band internasional seperti International Noise Conspiracy, NOFX, MXPX, dan Hoobastank.
LANGKAH fenomenal SID
Videography
2002 “White Town” Album “Bad Bad Bad” Direktur oleh Outsider Film
Beberapa Video telah di-upload di Youtube.com silahkan klik URL untuk check’em keluar:
DISKOGRAFI
INDIE ALBUM
INDIE COMPILATION
MAYOR PENYUSUNAN
MAYOR ALBUM
ORIGINAL SOUND TRACK

Macam-Macam Becak Yang Ada Di Dunia


Becak Amerika


Becak Jerman (VeloTaxi)

Becak Jepang (becak Manusia)

Becak Inggris

Becak China

Becak Asli Indonesia



The Misfits


The Misfits adalah sebuah band horror punk yang terbentuk pada tahun 1977 di kota Lodi, New Jersey, dan dibentuk oleh vokalis band itu Glenn Danzig (mempunyai nama asli Glenn Anzalone). Anggota kedua dari band tersebut adalah Jerry Only (nama asli Gerald Caiafa).

Glenn sangat terobsesi pada Marilyn Monroe, dan mengambil nama band-nya itu dari film terakhir Marilyn Monroe, ‘The Misfits’. Lirik-lirik dan gambar-gambar awal band itu memfokuskan pada retro fiksi ilmiah, film horror dan film-film porno.


The Misfits terdahulu lagu-lagunya lebih sering terdengar sangat melodius, dengan nyanyian dari Glenn Danzig yang mempunyai suara tenor seperti Mario Lanza dari penyanyi opera Italia. Lagu-lagu awal The Misfits cenderung mudah didengar, reff yang sing-along dan diberi sentuhan dari keyboard Glenn Danzig yang terdistorsi. Lagu ‘Last Caress’ (lagu yang sangat aneh untuk tahun itu) dianggap sebagai sebuah lagu original dari The Misfits, dengan instrumen yang hingar-bingar dan suara Danzig yang melodius, yang diyakini sebagai perpaduan antara Frank Sinatra dan Sex Pistols.


Dengan beredarnya album awal dari The Misfits; ‘Earth A.D.’, mereka telah berkembang menjadi sebuah band hardcore punk, dimana suara vokal yang tegas dari Glenn Danzig bergabung dengan suara cabikan gitar, bass, dan dentuman drum.


Sangat penting bahwa The Misfits awal adalah sebagai band dari campuran New Jersey dan Italia yang mengadaptasi punk dengan cara yang aneh, diluar dari tradisi band-band punk sebelumnya. Danzig tinggal dengan ibunya di Lodi yang sangat mendukung di awal karir The Misfits, Jerry dan Doyle Caiafa mencari uang untuk band tersebut dengan bekerja penuh waktu pada suatu perkebunan keluarga, dan lalu menemukan pekerjaan lagi di perusahaan pisau Vernon Township (yang juga mempekerjakan anggota The Misfits berikutnya Robo, dari Colombia). The Misfits sering bergabung dengan komunitas band-band punk New Jersey lainnya, menciptakan scene lokal kecil sendiri, saat menunggu tour di New York dan melanjutkannya keseluruh negara bagian Amerika, sebagai bentuk terima kasih atas respon pendengar setia mereka, yang lantas diberi nama ‘Fiend Club’.


Misfits awal bubar pada tahun 1983, setelah mengeluarkan beberapa singel 7” dan album pada 12”, yang mana semuanya mereka kerjakan dengan cara kerja DIY, dan diedarkan dengan cara menjualnya sendiri, rekaman-rekaman tersebut sangat terbatas, dan kini menjadi incaran para kolektor.


The Misfits sering berdandan dengan cara yang mengerikan saat pertunjukkannya berlangsung, dan basisnya, Jerry Only, menemukan sebuah gaya rambut yang disebut devilock yang mana sering dipakai sampai sekarang.


Sejarah The Misfits


Pada Januari tahun 1977, setelah beberapa garage band biasanya membawakan lagu-lagu dari Black Sabbath, seorang Glenn Danzig yang berumur 21 tahun berpikir bahwa inilah saat yang tepat untuk membentuk sesuatu yang serius dan original. Sebagai penghormatan terhadap Marilyn Monroe, dia menamakan proyek musikalnya dengan judul dari film terkhir Marilyn Monroe, The Misfits. Berminggu-minggu Glenn menulis lagu dan latihan bersama teman-teman band lamanya, sambil mencari anggota yang tepat untuk menghidupkan cita-citanya. Anggota The Misfits yang pertama terdiri dari Jimmy Battle pada gitar, anggota band lamanya Manny Martinez pada drum, Diane DiPiaza pada bass, dan Glenn Danzig sendiri pada elektrik piano dan vokal. Entah bagaimana, sekitar setelah satu bulan mereka berlatih, Jimmy dan Diane meninggalkan band itu. Dengan kebutuhan akan anggota band baru, Manny menganjurkan temannya, Jerry Caiafa dicoba terlebih dahulu untuk mengisi posisi basis. Seorang pemain football yang sangat terkenal di sekolahan tingkat atas kota Lodi, Jerry, yang baru saja menerima hadiah natal sebuah gitar bass dan dia baru belajar memainkannya selama dua bulan. Walaupun talenta Jerry dalam memainkan bass tidak terlalu bagus, Glenn menerima dia menjadi anggota band, dan mengajarkannya cara bagaimana memainkan bass. Setelah tiga bulan berlatih, tiga orang itu merekam lagu pertamanya yang diberi judul ‘Cough/Cool’. Lagu tersebut berisi dua track suara keyboard yang sama sekali berbeda dengan musik The Misfits yang sekarang diketahui. Judul lagu tersebut sangatlah muram dan puitis, dan mengingatkan kita pada lagu-lagu dari The Doors. Mereka mengeluarkan lagu itu melalui record label mereka sendiri yang mereka beri nama Blank Records.


Selama beberapa bulan Glenn, Manny dan Jerry (yang nama panggungnya Jerry Only) bermain di beberapa pertunjukkan (pertunjukkan kedua mereka di lakukan di CBGB, New York City) dan mereka melanjutkan berlatih untuk menemukan sound orijinal mereka yang bergaya art rock dan hampir bertemu dengan fusion.


Oktober 1977, band-band punk dari Inggris, seperti The Damned dan band punk dari New York, The Ramones, memberi pengaruh yang sangat besar terhadap musik The Misfits. Mereka memutuskan untuk membawa musik mereka lebih menjurus kepada punk dengan menambahkan seorang gitaris, Franche Coma, dan menghilangkan suara keyboard, dan menjadikan Glenn Danzig seorang frontman band punk yang sangat antik. Lagu-lagu mereka dalam album ‘Static Age’ adalah suara yang paling melodius, singkat tapi powerful daripada suara-suara dari band-band punk pada saat itu. Mereka tak lagi mengangkat tema-tema film porno dalam lirik mereka untuk beberapa tahun kedepan semenjak itu, dan lirik mereka menjadi lebih menjurus kepada penggambaran dari dari efek-efek acara televisi, ketidakpercayaan akan penguasa, dan daya tarik dari sex dan kekerasan. Pada akhir tahun 1977 Glenn dan Jerry merasa bahwa Manny tidak bisa lagi diajak untuk bekerjasama, dan meminta dia untuk meninggalkan The Misfits. Posisi pada drum digantikan oleh Jim Catania, atau sering disebut “Mr. Jim”, yang mana pernah bermain dengan Glenn dalam band sebelum The Misfits.


Setelah itu The Misfits mendapatkan gebrakan pertamanya. Mercury Records mengajak Blank Records sebagai cabang dari divisinya, namun Glenn Danzig telah selangkah lebih maju dalam hal bisnis dan telah mematenkan nama Blank Records itu sendiri. Walau begitu Mercury Records menghubungi Glenn dan menawarkannya 30 jam gratis untuk merekam lagu di studio profesional, untuk bertukar dengan kepenguasaan penuh atas nama Blank Records. Glenn menerima tawaran tersebut, dan pada Januari 1978, The Misfits pergi ke New York untuk merekam full album pertama mereka di studio profesional.


Tujuh belas lagu telah terekam, dengan menghadirkan kombinasi yang unik dari suara-suara art rock awal dengan musik yang menjurus kepada punk yang mana telah mereka biasa mainkan. Setelah album itu berhasil dibuat, The Misfits menawarkannya ke berbagai records label, namun tak ada satupun yang tertarik uantuk mengeluarkan album mereka. Album itu terbengkalai dan tetap tak dikeluarkan sampai pada tahun 1995, dimana akhirnya dikeluarkan sebagai album CD ‘Static Age’. Dengan tak adanya yang tertarik dengan material album mereka, The Misfits memutuskan untuk mengambil 4 lagu dari materi album itu dan mengeluarkannya sendiri sebagai EP. Pada bulan Juni tahun 1978, ‘Bullet’ EP. dikeluarkan dengan record label mereka yang baru, Plan 9, yang mana Glenn Danzig mengambil nama tersebut dari film Ed Wood ‘Plan 9 From Outer Space’.


Bangkitnya Popularitas The Misfits


Pada saat ini Glenn dan Jerry memutuskan mereka ingin membawa imej band ini pada tema yang lebih menjurus kepada film horror. Glenn mulai menulis lirik-lirik lagu yang terinspirasi dari film horror murahan dan film-film science fiction. Keduanya mulai mengambil gaya penampilan mereka dengan tampilan yang lebih menuju kepada gaya-gaya hantu, Jerry menggunakan make-up gelap disekeliling matanya dan Glenn menggambar lukisan tulang pada pakaiannya. The Misfits mulai bermain lagi lebih sering dan memulai tour kecilnya untuk mempromosikan ‘Bullet’ EP. Pada Oktober 1978, saat mengadakan tour kecil di Kanada, Franche Coma memutuskan untuk tak dapat lagi melakukan perjalanan tersebut dan keluar dari band, bahkan sebelum tour itu terselesaikan sepenuhnya. Seorang gitaris, Rick Riley, menggantikan sementara kekosongan gitaris untuk sisa tour yang belum beres itu. Mr. Jim tak menemukan kesamaan dari imej band yang menjurus kepada film horror tersebut, dan dia memutuskan untuk meninggalkan band tersebut setelah tour selesai.


Dalam dua bulan, Glenn dan Jerry merekrut dua anggota band baru, Joey Image sebagai drummer, dan Bobby Steele untuk mengisi gitar. Pada saat ini, Jerry mulai melakukan gaya rambutnya yang mana menjadi gaya rambut resmi dari The Misfits, yang dinamai devilock. Pada bulan Desember 1978, setelah kurang dari dua bulan, The Misfits dengan anggota-anggota baru mulai mengadakan pertunjukkan lagi. Selama tahun 1979, mengembangkan lebih jauh elemen horrornya dari segi musik dan segi penampilan, menciptakan genre musik baru yang mulai dikenal sebagai Horror punk. Glenn dan Jerry mengambil sebuah maskot bergambar tengkorak dari sebuah poster tua serial TV di tahun 1946, ‘The Crimson Ghost’ untuk The Misfits. The Misfits mengeluarkan lagi dua rilisan dari label mereka sendiri Plan 9, ‘Horror Business’ EP. dan sebuah lagu ‘Night of the Living Dead’ yang mendapat respon cukup bagus. Mereka mulai mendirikan basis penggemar yang kecil namun loyal dan memutuskan untuk memulai sebuah klub penggemar band mereka yang mereka sebut Fiend Club. Glenn Danzig mengatur Fiend Club tersebut dari ruangan bawah tanah di rumah ibunya, dimana dia mulai membuat kaos-kaos The Misfits, mengedarkan rekaman-rekaman The Misfits, mengeluarkan katalog merchandise The Misfits, buku-buku panduan acara, dan membalas surat-surat dari para penggemar The Misfits, hal tersebut membuat The Misfits benar-benar menjalankan bandnya dengan cara kerja DIY.


Dengan popularitas mereka yang lambat laun mulai menaik, banyak orang yang mulai menyadari bahwa The Misfits adalah band Amerika yang bisa menyamai band punk dari Inggris, The Damned, yang mana frontman dari The Damned, Dave Vanian, mengambil gaya dari vampir klasik dan bernyanyi dengan suara yang menggelegar dan kuat. Pada 26 Juni 1979, The Misfits membuka pertunjukkan The Damned di New York. Sebelum acara itu berlangsung, Jerry berbicara dengan Dave Vanian tentang kemungkinan The Misfits bisa melakukan tour di Inggris bersama The Damned.


Pada bulan November 1979, The Misfits terbang ke Inggris untuk melakukan tour dengan The Damned. Bagaimanapun juga sebenarnya Dave Vanian tak menganggap Jerry terlalu serius dan dia dikejutkan dengan kehadiran Jerry di depan pintu rumah Dave Vanian. Daripada mengecewakan The Misfits, Dave mencoba dengan segala kemampuannya agar The Misfits dapat mengambil bagian dalam tour The Damned. Namun The Misfits tidak terlalu suka dengan keadaan itu. Setelah hanya bermain dalam dua buah pertunjukkan, The Misfits tak lagi ambil bagian dalam tour tersebut. Mereka hanya dapat kembali ke Amerika di akhir bulan Desember, dengan begitu The Misfits terpaksa menghabiskan waktu di Inggris. Jerry menghabiskan sebagian besar waktunya dengan ibu dari Sid Vicious, yang mana telah menjadi temannya setelah kematian Sid. Pada 2 Desember, Glenn dan Bobby pergi untuk melihat sebuah pertunjukkan di London, dimana disana mereka diserang oleh para skinhead saat mengantri untuk memasuki gedung pertunjukkan. Glenn memecahkan kaca dan menggunakannya untuk menyerang balik para skinhead itu, sedangkan Bobby lari untuk meminta pertolongan. Setelah polisi berdatangan, entah bagaimana, Bobby dan Glenn ditahan dengan tuduhan ‘kelakuan tindakan mengancam’. Dalam sebuah wawancara dengan majalah Revolver di tahun 2005, Glenn menjelaskan detailnya tentang kejadian tersebut. Dia menyatakan bahwa polisi menemukan sebuah pisau miliknya dan menuduhnya sebagai “The Ripper” yang mana pada saat itu sering terjadi pembunuhan di daerah tersebut. Para polisi mulai memukulinya dan Glenn membalas balik. Dia menyatakan dia menyebabkan kerusakan pada beberapa properti polisi sebelum akhirnya polisi dapat meringkusnya. Glenn dan Bobby lalu menghabiskan dua malam di sebuah penjara Brixton, sebuah distrik London, pada saat itu Glenn menulis lirik yang lalu menjadi lagu The Misfits ‘London Dungeon’.


Setelah kegagalan dalam tour di Eropa, Joey Image memutuskan untuk keluar dari band, dan lalu membentuk sebuah band bernama The Mary Tyler Whores. Setelah kembalinya ke Amerika, The Misfits mengeluarkan ‘Beware EP’ dari Plan 9 records dan memutuskan untuk mengambil rehat sebentar untuk memikirkan kembali langkah berikutnya, agar kejadian seperti di Inggris tak terjadi lagi. Setelah beristirahat selama 4 bulan, Arthur Googy direkrut sebagai drummer baru. Pada saat itu adik Jerry; Doyle, yang merupakan penggemar besar dari The Misfits, baru mulai belajar bermain gitar dengan bantuan dari Glenn Danzig dan Jerry. The Misfits mulai melakukan persiapan untuk membuat full album, yang rencana mereka akan dikeluarkan melalui Plan 9 record. Pada Agustus 1980, mereka masuk ke studio dan merekam dua belas lagu. Jerry lalu mulai membujuk Glenn bahwa Doyle akan lebih baik bagi band daripada Bobby Steele. Doyle lalu mulai latihan bersama The Misfits dan bahkan masuk studio untuk merekam track gitarnya sendiri untuk kedua belas lagu The Misfits yang telah mereka rekam sebelumnya. Bobby Steele mengatakan bahwa pada saat itu Jerry dengan sengaja mengabaikan dia dengan tidak memberi tahu jadwal latihan, hanya agar supaya Bobby kelihatan buruk. Namun Jerry tidak mengakui tuduhan itu. Akhirnya pada bulan Oktober 1980, sesaat sebelum pertunjukkan tahunan band saat Halloween, Jerry memberitahukan kepada Bobby bahwa posisinya telah digantikan oleh Doyle, yang pada saat itu berumur 16 tahun. Beberapa bulan setelah itu Bobby Steele membentuk sebuah band punk yang diberi nama The Undead. Pada pertunjukkan Halloween 1980 itu banyak orang mempercayai bahwa itulah awal dari semua popularitas anggota klasik The Misfits.


Setelah hanya bermain dalam beberapa pertunjukkan dengan anggota barunya, The Misfits mengambil waktu istirahat selama 6 bulan. Selama saat rehat ini mereka memilih tiga lagu dari kedua belas lagu yang telah mereka rekam sebelumnya dan mengeluarkan ‘3 Hits From Hell’ EP. (Pada tahun 2002, Caroline Records merencanakan untuk mengeluarkan keseluruhan lagu tersebut dalam sebuah album yang akan mereka beri judul ‘12 Hits From Hell’, namun pengeluaran album itu tidak jadi karena permintaan Jerry dan Glenn Danzig sendiri). Selama tahun 1981, The Misfits masuk lagi ke studio rekaman untuk merekam lagu-lagu mereka yang kemudian akan dikeluarkan sebagai sebuah album, yang mereka rencanakan akan diberi judul ‘Walk Among Us’. Walaupun mereka telah merencanakan untuk mengeluarkan album tersebut melalui record label mereka sendiri, Plan 9, mereka mendapatkan tawaran diluar perkiraan mereka dari Slash Records untuk mengeluarkan album mereka melalui label tersebut. The Misfits menerima tawaran itu dan memutuskan untuk mengerjakan kembali rekaman mereka sebelum Slash Records mengeluarkan album mereka. Pada Halloween 1981, The Misfits mengeluarkan sebuah single ‘Halloween’ melalui Plan 9 record, yang berisi dari 2 lagu tambahan dari full album mereka yang telah mereka rekam pada musim panas sebelumnya.


Pada tahun 1981, Glenn Danzig menulis sebuah lagu berjudul ‘Archangel’ untuk berduet dengan vokalis dari The Damned, Dave Vanian. Namun, dengan tak adanya persamaan jadwal kosong, Dave Vanian tak pernah jadi merekam suaranya dan bernyanyi untuk The Misfits, sampai pada tahun 1983 Glenn memutuskan untuk merekam lagu tersebut untuk band Glenn Danzig berikutnya setelah The Misfits.


Walk Among Us


Pada bulan Maret 1982, Ruby/Slash Records mengeluarkan album pertama The Misfits ‘Walk Among Us’ dan dijual secara massal kepada orang banyak. Album ‘Walk Among Us’ selanjutnya dipercayai oleh sebagian banyak penggemar The Misfits adalah album yang paling penting dalam sejarah The Misfits, juga salah satu album punk terbaik sepanjang masa. The Misfits mulai melakukan pertunjukkan lagi setelah satu tahun beredarnya album tersebut. Mereka mulai menjadi terkenal akan pertunjukannya yang menyeleneh dan mengerikan. Doyle adalah seorang pecinta olah raga seperti kakaknya, dan menyatukan bentuk tubuh kekarnya dengan penampilan yang seperti hantu, dia menjadikan dirinya seperti seorang tukang kayu yang telah mati. Diantara kedua saudara berpenampilan hantu itu ada Glenn Danzig yang bernyanyi dengan cara yang tidak wajar dan berlari-lari menghancurkan dekorasi panggung atau merangkak mengitari panggung, bahkan sering melayangkan pukulan kepada penonton terdekat dan menerima pukulan kembali dari para penonton. Walau tubuh Glenn Danzig kecil, dan tangginya kira-kira 5’5” atau 5’6”, namun dia menyukai keributan, menikmati ketakutan penonton akan dirinya, dan sering melakukan kekerasan.


Mungkin kekerasan di pertunjukkan The Misfits yang paling terkenal adalah saat pertunjukkan di San Fransisco pada 10 April 1982. pada saat pertunjukkan itu berlangsung beberapa orang penonton mulai melempari kaleng-kaleng bir ke arah panggung. Setelah kepala Doyle hampir kena oleh kaleng bir yang penuh, dia memukul-mukulkan gitarnya kearah kepala penonton, yang lalu menimbulkan kerusuhan yang sangat besar.


Beberapa hari kemudian, pada 15 April, The Misfits berhenti untuk makan di Mc Donalds. Arthur Googy menginginkan dua cheese burger, tapi Glenn bilang padanya bahwa mereka sudah mulai kehabisan uang dan yang dia dapatkan hanya satu cheese burger. Ketegangan mulai memuncak, dan kedua orang itu hampir saja beradu fisik. Arthur meninggalkan band itu dan The Misfits harus membatalkan rencananya untuk merekam EP mereka selanjutnya, yang akan mereka beri judul ‘Earth A.D.’ Dengan kebutuhan akan drummer, mereka menawarkan posisi tersebut kepada teman sekelas Doyle, Eerie Von, yang mana telah menjadi fotographer untuk The Misfits. Eerie langsung menolak tawaran itu karena dia telah punya komitmen untuk bermain drum dengan salah satu band lokal Rosemarie’s Babies. Vokalis Black Flag, Henry Rollins, yang telah berteman dengan The Misfits selama tour di pantai barat New York, memberitahukan mantan drummer Black Flag, Robo, bahwa The Misfits membutuhkan seorang drummer. Pada bulan Juli 1982, Robo bergabung dengan The Misfits.


Doyle telah menyelesaikan sekolah kelas atasnya dan mulai bekerja penuh waktu di toko mesin bapaknya dengan Jerry. Mereka menggunakan pendapatannya untuk membeli peralatan baru (karena mereka cenderung menghancurkan alatnya di setiap pertunjukkan), mendanai tour The Misfits, menyewa studio rekaman, dan mendanai proses pembuatan album. Saat mereka mencari dana untuk kemajuan band, Glenn mengurusi perkumpulan penggemarnya, Fiend Club, dan membuat lagu-lagu baru untuk The Misfits. Pemberitaan yang salah adalah tentang Glenn Danzig yang hanya bernyanyi dan menulis lirik untuk The Misfits. Sebenarnya Glenn adalah seorang musisi yang menguasai berbagai instrumen dan dapat menciptakan lagu dan lirik oleh dia sendiri, dan lalu dia mengajarkan musiknya kepada anggota band lainnya saat latihan, disitulah pematangan dari lagu-lagu yang dia ciptakan. Tempat latihan biasanya dilakukan di garasi Jerry, yang biasanya mereka sebut ‘The Pit’. Glenn biasanya sangat terganggu apabila orang mengasumsikan dia hanya bernyanyi untuk The Misfits, dan tidak menganggapnya sebagai kekuatan kreatif dari band tersebut. Untuk menghilangkan asumsi tersebut di masa yang akan datang, Glenn memutuskan memberi nama untuk band proyekan dia selanjutnya ‘Glenn Danzig’ atau mudahnya Danzig.


Keruntuhan The Misfits


Pada bulan September tahun 1982, The Misfits disibukkan dengan tour yang berskala besar dengan teman-teman mereka, The Necros menjadi band pembuka bagi tour mereka. Pada saat tour tersebut The Misfits berhenti di sebuah studio hanya untuk merekam instrumen mereka untuk ‘Earth A.D.’ EP, sedangkan Glenn tertidur. Pada 17 Oktober, band tersebut ditangkap di New Orleans dengan tuduhan pencurian makam, dimana pada saat itu sedang maraknya pencarian makam dari pelaku voodoo Marie Laveau. The Misfits menyangkal tuduhan tersebut dan seorang saksi dengan tegas mengatakan mereka bahkan tidak memasuki gerbang pemakaman tersebut. Band itu membayar uang tebusan sendiri untuk keluar dari penjara dan melewatkan pengadilan untuk meneruskan tour mereka dengan melakukan pertunjukkan di Florida. Setelah kembali dari rangkaian tour itu, The Misfits mengeluarkan sebuah album dari materi live mereka yang diberi judul ‘Evilive’.


Dalam saat ini ketidakpuasan Glenn akan The Misfits jadi semakin meningkat. Dia berpikir bahwa pasangan anggota bandnya itu masih kurang untuk membawa pandangan akan musik yang Glenn inginkan jadi kenyataan, dan dia berpikir bahwa mereka terlalu menghambur-hamburkan uangnya dengan menghancurkan instrumennya sendiri secara terus-menerus. Dia juga tidak senang dengan musik dari album ‘Earth A.D.’ yang kotor dan lebih menjurus pada speed metal. Dia mulai menulis beberapa lagu untuk sebuah band proyekan lainnya, Danzig, tapi dia lalu merubah namanya menjadi Samhain, setelah adanya inkarnasi kuno dari kebudayaan Halloween.


Pada Juli 1983, The Misfits masuk studio untuk membereskan lagu-lagu pada ‘Earth A.D.’ Mereka memutuskan untuk merekam dan menambahkan dua lagu baru mereka pada album tersebut, dengan hal itu kesemuanya menjadi lebih dekat kepada full album yang lebih baik dari The Misfits. Namun Glenn Danzig memutuskan untuk merekam 2 lagu yang dia buat untuk Samhain, ‘Bloodfeast’ dan ‘Death Comes Ripping’. Hasil akhirnya album tersebut diberi judul ‘Earth A.D./Wolfs Blood’, sebuah rekaman yang pas dimana hardcore dan punk rock bertemu, yang mana pula tak ada satupun dari anggota band tersebut yang puas akan hasil dari album itu. Pada bulan Agustus, setelah serangkaian adu mulut dengan Glenn Danzig, Robo memutuskan untuk meninggalkan band itu. Glenn Danzig lebih jauhnya jadi tak punya semangat lagi akan The Misfits dan mulai mengaudisi beberapa musisi untuk mendampinginya dalam proyek band baru yang akan segera dia bentuk.


29 Oktober 1983, The Misfits bermain di acara Halloween tahunan di kota Detroit, Michigan. Glenn telah memilih Brian Damage untuk menjadi drummer The Misfits yang baru. Namun Brian sudah terlalu mabuk sebelum acara dimulai dan mengacaukan pertunjukkan lagu-lagu dari The Misfits. Setelah beberapa lagu The Misfits yang kacau Doyle menggiring paksa Brian agar turun dari panggung dan meninggalkan drum setnya, drummer dari The Necros menggantikannya untuk beberapa lagu terakhir yang The Misfits bawakan di pertunjukkan itu. Para anggota band terlihat sangat kesal satu sama lainnya dan Glenn memberitahukan penonton bahwa pertunjukkan ini akan menjadi pertunjukkan terakhir bagi The Misfits. Keesokan harinya para anggota band pulang tanpa seucap kata antara satu sama lainnya dan pergi meninggalkan band itu untuk kehidupan yang lebih baik.


Pertarungan Di Pengadilan


Setelah berpisahnya The Misfits, Glenn Danzig momfokuskan dirinya pada band barunya, Samhain, yang lebih gelap dan lebih klenik daripada The Misfits. Sementara itu Jerry Only dan adiknya Doyle pindah ke Vernon, New Jersey, dimana mereka kerja penuh waktu di perusahaan mesin milik ayahnya. Pada saat itu Jerry memfokuskan dirinya pada keluarga dan bayi perempuannya, Kathy. Dia menjadi lebih serius mendalami agama Kristen, dan menyesali beberapa bagian yang dia lakukan saat bersama The Misfits. Dia memperhatikan kelanjutan popularitas Glenn Danzig bersama Samhain, sebuah band yang Jerry nilai sebagai band yang berorientasi pada Satanisme dan Anti Kristianisme. Pada tahun 1987, Jerry memutuskan untuk membentuk sebuah band yang bisa melawan jalan gelap yang dipilih oleh Glenn Danzig. Dengan Doyle, Jerry (yang mengganti nama panggungnya dengan ‘Mo the Great’) mulai menulis lagu untuk sebuah band Christian Heavy Metal dengan mengambil imej dari pasukan barbar, yang dia beri nama Kryst The Conqueror. Lalu mereka membentuk 'Doyle Fan Club’ untuk membantu menyebarkan kata-kata tentang band barunya. Selama proses penulisan dan perekaman lagu untuk albumnya, mereka menyatukan instrumen mereka untuk tujuan suara yang lebih menekankan pada gitar dan bass. Setelah semua musik telah terekam, mereka menyewa seorang vokalis, Jeff Scott Soto (yang mana mengisi vokal untuk Yngwie Malmsteen), untuk merekam vokalnya dalam album mereka. Jeff dipaksa untuk tetap tak menyebutkan namanya agar tak terjadi kerancuan dari obligasi album tersebut. Untuk menyembunyikan idebtitasnya Jeff ditulis pada album itu sebagai Kryst. Namun dengan tujuan Jerry itu, Kryst The Conqueror gagal mendapatkan hasil. Album tersebut tak pernah dikeluarkan sepenuhnya dan band itu tak pernah mendapatkan satupun kesempatan melakukan pertunjukkan.


Pada tahun 1987, The Misfits telah mendapatkan status sebagai band yang legendaris, dan band Glenn Danzig, Samhain (yang nantinya ganti nama menjadi ‘Danzig’), bergabung dengan major label. Katalog The Misfits yang dahulu telah dibuat ulang dan merchandisenya terjual dengan laku keras. Dengan adanya hal ini Jerry Only menghubungi Glenn Danzig untuk membicarakan permintaan dari royalti The Misfits, mereka lalu memulai perebutan royalti itu di pengadilan yang berlangsung selama beberapa tahun. Jerry menyadari kalau Glenn Danzig menulis hampir dari semua lagu dan musik dari The Misfits, namun dia juga merasa bahwa dia dan Doyle juga menulis 25% atau bahkan 30% dari keseluruhan musik The Misfits, dan berhak atas kompensasi dari kontribusi yang dia lakukan. Di lain pihak, Glenn Danzig tetap merasa bahwa dia yang menulis semua lagu dan masukan kreatif mereka sangatlah kecil.


Pada akhir tahun 1988 formasi band baru dari band Danzig mengeluarkan album pertama mereka dengan judul Danzig dan tak sampai lima tahun kemudian, pada tahun 1993 Glenn Danzig menjadi sangat terkenal saat video live dari lagu Danzig, ‘Mother’, menjadi hit di MTV, memperkenalkan ribuan penggemar baru dari Danzig pada katalog dahulu dari Samhain dan The Misfits. Pada saat itu juga banyak band-band punk yang sudah lama melakukan tour reuni, yang menghasilkan jutaan dollar. Jerry dan Doyle membicarakan kemungkinan akan adanya tour reuni dari The Misfits kepada Glenn, namun Glenn menolaknya dengan cara menyewa pengawal agar mereka berdua tak dapat lagi mendekatinya. Jerry memutuskan untuk meneruskan pengadilan tentang royalti tersebut, namun akhirnya pada tahun 1995 Jerry dan Glenn dapat menyelesaikan masalah tersebut di luar persidangan, dengan keputusan Jerry berhak untuk memakai nama dan mementaskan kembali The Misfits juga hak atas rekaman-rekaman The Misfits yang terdahulu, walau begitu dia harus berbagi atas royalti dari perdagangan merchandise dari The Misfits dengan Glenn Danzig.


Kelahiran Kembali The Misfits


Tak lama setelah itu Jerry dan Doyle lalu membentuk kembali The Misfits, dengan merekrut Michale Graves pada vokal dan Dr. Chud dari Sardonica pada drum. Penampilan baru dari The Misfits (kadang disebut ‘Newfits’, ‘Ressurected Misfits’, atau ‘Misfits 95’) mengeluarkan 2 full album, ‘American Psycho’ dan ‘Famous Monsters’ sebagai koleksi dari jarangnya dan lagu-lagu yang tak diedarkan dari “kelahiran kembali” The Misfits, sampai dimana Michale Graves dan Dr. Chud meninggalkan band tersebut pada 25 Oktober 2000 saat melakukan pertunjukkan di House of Blues di kota Orlando. Doyle lalu mengambil langkah untuk tak lagi turut berperan serta, Jerry mengambil alih posisi vokal sambil memainkan bassnya, dan merekrut seorang veteran punk Dez Cadena dari Black Flag, dan Marky Ramone dari The Ramones untuk melakukan Misfits 25th Anniversary Tour, yang hanya bertahan selama 3 tahun.


Membebaskannya obligasi kontrak The Misfits untuk Universal’s Geffen dan Roadrunner untuk merilisnya, Jerry dan Misfits mempercayai John Cafiero untuk membentuk Misfits Records dan memperkenalkan label baru mereka dengan dua rilisan, album pertama untuk orang Amerika dari Balzac (sebuah band horror punk dari Jepang yang sangat dipengaruhi oleh The Misfits dan Samhain), dan sebuah album The Misfits baru yang menampilkan lagu-lagu rock klasik tahun 50an, ‘Project 1950’. Album tersebut tak hanya menampilkan anggota The Misfits, Only, Cadena, and Ramone, tapi ada juga penampilan dari penyanyi pop tahun 60an Ronnie Spector dan keyboardist dari Blondie, Jimmy Destri.


Sementara itu Michale Graves dan Dr. Chud telah membentuk band sendiri, yang sempat mengeluarkan sebuah album sebelum bubar di tahun 2004. Michale Graves bernyanyi untuk Gotham Road. Pada saat ini Graves memulai proyek solonya, Michale Graves, dan dia adalah salah seorang dari portal situs www.consevativepunk.com. Kini Dr. Chud masih mengejar karir dalam proyek solonya.


Pada tanggal 28 Februari, 1 dan 2 Maret 2005, Glenn Danzig memainkan setengah jam pertunjukkan menyanyikan lagu-lagu klasik dari The Misfits, dengan iringan gitar tak lain dari Doyle. Saat inilah pertama kalinya kedua orang tersebut tampil bersama lagi sejak 20 tahun lamanya, dan pertama kalinya Doyle naik panggung lagi semenjak dia meninggalkan The Misfits. Pertunjukkan ini sempat digosipkan sebagai reunian antara Jerry, Doyle dan Glenn, walaupun Glenn telah berulang kali membuat pernyataan kepada publik bahwa hal itu hanyalah gosip semata. Glenn dan Doyle merencanakan untuk lebih sering mengadakan pertunjukkan bersama, dan Glenn menyatakan bahwa hal tersebut merupakan hal yang paling mendekati dari reuni The Misfits yang sebenarnya.


Akhir-akhir ini Marky Ramone telah meninggalkan keanggotaan The Misfits yang ke-25, dan anggota The Misfits terbaru adalah Robo, mantan anggota The Misfits pada era Glenn Danzig, dan aslinya dari band hardcore punk Black Flag. Tour keseluruh Eropa telah tersepakati dengan anggota baru dari The Misfits ini, dan beberapa tanggal yang telah dipilih untuk melakukan pertunjukkan di Amerika telah diumumkan. Tapi seperti yang terdahulu tour ke Inggris tak bisa dilakukan karena ada masalah dengan visa Robo, dan akhirnya The Misfits tak bisa bermain di acara City Invasion. Namun tour The Misfits di Inggris telah berhasil pada bulan September lalu.


Begitu juga Doyle akan kembali bermain dengan Glenn Danzig untuk tour Blackest of the Black, namun tanggal bermainnya belum ditetapkan.


Peninggalan Dari The Misfits


Pengaruh musik dari The Misfits kini sangat besar pada pergerakan musik punk rock dan musik-musik rock pada umumnya, terkadang mereka menerima pandangan yang merugikan mereka dan kritikan yang tajam. Band Myriad telah mengimitasi gaya dari The Misfits, begitu juga seperti Blitzkid, yang mana band-band tersebut terkenal sebagai band horror punk. Psychobilly mempunyai beragam persamaan dengan horror punk. Berbagai band yang kini naik kepermukaan, walaupun pada beberapa band tak bisa disebut sebagai band horror punk, masih terdengar jelas dan terlihat dari gaya mereka pengaruh dari The Misfits. Band-band ini termasuk yang paling sering terangkat dimedia, band seperti AFI, Tiger Army, Dead Future, American Werewolves, Alkaline Trio, Cradle of Filth, Marilyn Manson, Rob Zombie, Avenged Sevenfold, dan The Murderdolls. Banyak grup musik yang kelihatannya jauh dari The Misfits, namun mereka nyatakan The Misfits adalah pengaruh yang sangat besar bagi mereka, band seperti Metallica dan Guns ‘N Roses.


Band-band lain yang menyanjung The Misfits adalah Slayer, Pantera, NOFX, dan band-band kebanyakan saat ini. Kebanyakan band hardcore, punk, dan emo dari New Jersey, seperti My Chemical Romance dan The Banner, menyatakan The Misfits adalah pengaruh terbesar mereka dalam segala hal. Seorang artis Breakcore dari Winnipeg, Venetian Snares, menyadari bahwa The Misfits mempunyai pengaruh yang teramat besar bagi segala bidang karya seni di zaman sekarang.


Discography (“Original” Misfits)


* Cought/Cool (1977) – single

* Bullet (1978) – EP
* Horror Business (1979) – EP
* Night of the Living Dead (1979) – single
* Beware (1980) – EP
* 3 Hits From Hell (1981) – EP
* Who Killed Marilyn? (1981) – single (walaupun sering disebut sebagai rilisan dari The Misfits, namun ada gosip ini rilisan solo Glenn Danzig)
* Halloween (1981) – single
* Walk Among Us (1982) – album Ruby/Slash Records
* Evilive (1982) – live fan club EP
* Earth A.D./Wolfs Blood (1983) – album
* Die, Die My Darling (1984) – single
* Earth A.D. (1984) – album
* Legacy of Brutality (1985) – album
* Collection I (1986) – album
* Evilive (1987) – live album
* Collection II (1995) – album
* Box Set (1996) – Box Set
* Static Age (1997) – album
* 12 Hits From Hell (2001) – album (promo only, unreleased)

Anggota


* Glenn Danzig – lead vocals (1977 – 1983), keyboards (1977)

* Diane DiPiazza – bass (1977)
* Jerry Only – bass (1977 – 1983)
* Jimmy Battle – guitar (1977)
* Manny Martínez – drums (1977)
* Franché Coma – guitar (1977 – 1978)
* Rick Riley – guitar (1978, not an official member, played for a couple of shows)
* Mr. Jim – drums (1978)
* Bobby Steele – guitar (1978 – 1980)
* Joey Image – drums (1978 – 1979)
* Arthur Googy – drums (1980 – 1982)
* Todd Swalla – drums (1982 / 1983, stand–in)
* ROBO – drums (1982 – 1983)
* Brian Damage – drums (1983)

Trivia


* Dengan adanya film dengan nama yang sama ‘The Misfits’. Sebuah band fiksi yang bernama Misfits muncul di film animasi serial ‘Jem’.


* Gambar tengkorak The Misfits yang terkenal itu diambil dari serial televisi Amerika pada tahun 1946 ‘The Crimson Ghost’, dan bentuk tulisannya diambil dari majalah ‘Famous Monsters of Filmland’ yang ada pada tahun 1950-60an.

The Ramones






Jeans belel, jaket kulit warna hitam, dan rambut poni. Musik minimalis: cukup tiga chord; tanpa solo gitar. Sekali gebrak, “one, two, three, four”: lagu mengisi panggung. Dalam waktu tak lebih dari 30 menit, Ramones menyuguhkan tak kurang dari 20 lagu. Siapa menyangka kisah empat anak muda pengusung rock n` roll yang enerjik—belakangan disebut pelopor Punk Rock–ini mampu mempengaruhi perjalanan banyak grup musik sepanjang masa. Termasuk, grup-grup besar di zaman sekarang, seperti Metallica, Red Hot Chilli Peppers, Greenday, dan Offsfrings. Bahkan, empat kelompok musik yang disebut terakhir ini ikut ambil bagian dalam proyek Tribute to Ramones, sebuah album yang dipersembahkan buat mengenang The Ramones dan bertajuk “We`re a Happy Family”–diambil dari sebuah judul lagu Ramones. “We`re a Happy Family” dirilis Februari 2003.

Jeffrey Hymann alias Joey Ramone (vokalis Ramones, 19 Mei 1951-15 April 2001) mungkin tak akan pernah menyangka tatkala menyaksikan musik yang diusungnya dulu, kelak menjadi sebuah genre tersendiri yang identik dengan sebuah subkultur: punk rock. Padahal, saat itu, keempat pemuda di Ramones (Joey, Johnny, Dee Dee, dan Marky), cuma kepingin main musik yang mereka klaim sebagai “lain dari yang lain”. Seperti dikatakan Joey Ramone pada 1974, “Kami tak mendapat apa-apa dalam musik saat ini. Kami bosan menjadi Led Zeppelin atau The Stones (Rolling Stones)”. Dan, Ramones pun memainkan musik yang mereka inginkan; yang serba minimalis hingga seorang pengamat musik di AS menilai, musik Ramones sangat tak beradab dengan vokal yang konyol, lirik pendek yang diulang-ulang, serta suara gitar yang meraung-raung persis suara gergaji mesin.

Namun begitu, buat menjadi sebuah pionir dalam genre punk rock, Ramones tak serta merta menjadi “Ramones”.

Joey Ramone bocah New York asli yang lahir dan tumbuh menjadi pria jangkung di kawasan Forest Hills, New York, Amerika Serikat. Dalam sebuah wawancara dalam film dokumenter “Lifestyle Ramones”, ibu Joey menyebut Jeffrey kecil—nama asli Joey—sebagai bocah penurut dan sangat lucu. Tommy Erdelyi (Tommy Ramone) dikenal sebagai penggemar berat The Beatles yang lahir di Budapest, 29 Januari 1952 dan besar di Queens, New York. John Cummings (Johnny Ramone) lahir 8 Oktober 1951 sedangkan Douglas Colvin (Dee Dee Ramone) lahir 18 September 1952 di Fort Lee, Virginia, dan sempat tinggal di Berlin, Jerman.

Keempat anak muda ini bertemu pertama kali saat masuk Forest Hills High School pada September 1966. Musik menyatukan mereka dan akhirnya sepakat membentuk sebuah band bernama The Ramones. Nama ini dipinjam dari Paul Ramon, nama samaran Paul McCartney, pemetik bass The Beatles, saat dia solo.

Saat itu, Jeffrey ingin namanya diganti menjadi sesuatu yang lain dan terkesan keren (cool) atau bahasa anak sekarang “gue banget”. Mereka pun sepakat memakai nama panggilan. Jeffrey menjadi Joey, Douglas menjadi Dee Dee, dan John menjadi Johnny. Cuma Tommy yang tetap Tommy. Semua memakai nama Ramone di belakang nama panggilan masing-masing.

Pada formasi awal, Joey di posisi drum, Johnny main gitar, Dee Dee sebagai vokalis, dan seorang bernama Ritchie Ramone yang diminta untuk bermain bass. Namun Ritchie tak bertahan lama lantaran harus masuk rumah sakit jiwa. Dee Dee menggantikan posisi Ritchie dengan bermain bass. Saat itu, Tommy menjadi manajer Ramones. Lagu pertama yang ditulis Joey cs adalah “I Don’t Wanna be Loved” yang segera mengawali trend lagu-lagu Ramones yang banyak berawal dengan kata “I Wanna..” atau “I Don`t Wanna..” Semisal “I Wanna Be Sedated” atau “I Don`t Want To Live This Life” dan “I Don`t Wanna Grow Up”.

Ramones unjuk gigi pertama kali di Performance Studio di East 23rd Street , NY, 30 Maret 1974 yang disaksikan 30 orang. Pada Juli 1974, Tommy mengambil posisi drum sehingga Joey bisa konsentrasi pada vocal. Ramones mulai menyita perhatian publik saat mereka tampil di Max’s Kansa City dan CBGB (Country Bluegrass and Blues)—sebuah klub yang setelah Ramones pentas di sana dinobatkan sebagai klub musik underground pertama di AS. Ramones main di CBGB pada 16-17 Agustus 1974 sebagai grup pembuka Blondie. Sejak itu pula punk rock merajalela di New York. Penampilan Ramones dinanti-nanti para punkers (sebutan untuk anak punk).

Konser besar pertama Ramones berlangsung Juni 1975 saat mereka sepanggung bersama Johnny Winter di Palace Theatre di Waterbury. Dan atas usaha Bizarre yang pernah mengorbitkan Iggy Pop dan Television, album pertama Ramones keluar pada April 1976 lewat label Seymour Stein’s Sire. Album pertama Ramones yang juga bertitel Ramones diselesaikan dengan waktu kurang dari dua pekan dengan biaya cuma $ 6.400. Sebuah era baru dimulai. “Heyho Let`s Go”, lirik dalam “Blizkrieg Bop&”, salah satu lagu di album pertama Ramones menjadi yel-yel para punkers hingga kini Begitu juga “Gabba Gabba Hey”. Marky Ramone masuk menggantikan Tommy sebagai penggebuk drum.

Lirik lagu-lagu Ramones banyak menceritakan situasi sosial saat itu, seperti 53rd and 3rd atau tentang kenakalan remaja, semisal “Rock N` Roll High School” atau “Sheena Is A Punk Rocker”.

Dalam History of Punk Rock ditulis bahwa banyak band-band sebelum Ramones, seperti Iggy and The Stooges, MC5, Richard Hell dan The Voidoids menampilkan beberapa aspek dari punk, tetapi tak ada band yang mengkombinasikan semua unsur dalam punk hingga Ramones menyatukannya tahun 1975. Ramones memang mengisi setiap lagu dengan sedikit nada yang ditimpali frase pendek yang diulang-ulang, gitar yang berisik dengan melodi yang nyaris tidak ada dan berkutat pada three magic chord. Durasi setiap lagu rata-rata cuma dua menit.

Banyak yang suka, tapi tak sedikit pula yang geleng-geleng kepala. Bahkan, saat itu tak ada satu pun major labels yang mau menerbitkan lagu-lagu Ramones. Danny Field dari A&M Record mengaku merasa jijik dan segera pergi meski baru mendengarkan setengah dari lagu Ramones. Dia mengaku sama sekali tidak tertarik dengan musik punk dan menyebutnya sebagai sebuah onggokan besar omong kosong yang tak seorang pun ingin mendekat.

Ramones tak kecil hati. Lagu-lagu mereka tetap dinanti. Konser-konser mereka juga selalu padat, meski hanya digelar dalam sebuah klub malam. Bahkan, dalam sebuah penampilan di Jerman pada 1976, para anak muda setempat nekat berdiri di setiap celah yang kosong di antara empat bangku plus satu meja yang memang disediakan panitia untuk para penonton Ramones.

Pada 4 Juli 1976, Ramones menggebrak public London, Inggris, yang juga ditonton personel Sex Pistols, The Clash, The Damned, Generatiion X, serta Siouxsie and the Banshees. Merekalah cikal bakal punk di Inggris yang meledak setahun kemudian. Bahkan, musik Sex Pistols disebut banyak pengamat musik sebagai lebih tidak beradab dan lebih kasar daripada Ramones. Konser di London’s Roundhouse itu pula yang menjadi salah satu aksi Ramones dengan jumlah penonton sepulub kali lipat dari yang seharusnya ada di tempat itu.

Single kedua Ramones yang berjudul “I Wanna Be Your Boyfriend” diterbitkan pada Oktober 1976 disusul album kedua yang bertajuk “Ramones Leave Home”. Album selanjutnya keluar nyaris dengan beda waktu sekitar setahun, yaitu “Rocket to Russia”, “Road to Ruin”, “It`s Alive”, “End of The Century”, “Pleasent Dream”, “Subterranean Jungle”, “Too Tough to Die”, “Animal Boy”, “Halfway to Sanity”, serta “Ramones Mania”. Hits demi hits diciptakan Ramones mengiringi album demi album yang terbit, seperti “Sheena Is A Punk Rocker”, “Cretin` Hop”, “Pinhead”, “Now I Wanna Sniff Some Glue”, “Do You Remember Rock `n Roll Radio?”, “53rd and 3rd”, “Rockaway Beach”, dan “Psychoterapy”.

Ramones terus menancapkan pengaruh di jagat musik rock. James Hetfield dan Lars Ulrich, masing-masing guitar-vokal dan penggebuk drum Metallica mengakuinya. Metallica tak akan pernah ada seandainya Hetfield dan Ulrich tak menonton aksi Ramones pada pertengahan 1980-an. Saat itu, Hetfield terkesima dengan ulah Joey Cs yang tak henti-henti bernyanyi dengan jeda antara lagu demi lagu yang nyaris tidak ada—hanya diselingi komando Dee Dee yang berteriak “One, two, three, four”. Hetfield pun mengutarakan niatnya ingin membentuk sebuah grup rock yang enerjik seperti Ramones. Alih-alih kayak Ramones, justru Metallica tetap dengan gaya sendiri yang mereka sebut heavy metal.

Penggemar Ramones memang bukan cuma musisi. Penulis novel misteri Stephen Kings juga menjadi salah satu fans Joey Cs. Bahkan, Kings dikabarkan menyumbangkan tulisan khusus untuk Ramones di album “Tribute to Ramones”. Salah satu karya Kings yang difilmkan juga pernah diisi soundtrack lagu Ramones yang berjudul “Pet Semetary”.

Album selanjutnya yang dikeluarkan Ramones, berturut-turut adalah “Brain Drain”, “All The Stuff and More” (1 dan 2), “Loco Live”, “Mondo Bizarro”, “Acid Eaters”, dan “Adios Amigos”. Dee Dee sudah tak bersama Ramones saat “Mondo Bizarro” dikerjakan. Dia digantikan C.J. Ramone. Dee Dee keluar karena ingin menjadi penyanyi rap dengan nama Dee Dee King. Dee Dee lalu membentuk sebuah grup bernama Chinese Dragon dan sempat menelurkan album sendiri. Adios Amigos menjadi album terakhir Ramones yang diklaim Joey Cs sekaligus sebagai album perpisahan. Setelah itu, Ramones membubarkan diri pada 1996. Joey solo dan sempat mengeluarkan album berjudul “Don’t Worry About Me”.

Majalah musik, Spin, belum lama ini merilis daftar 50 grup musik terbesar. Dan Ramones menduduki posisi kedua, setelah The Beatles di posisi pertama dan sebelum Led Zeppelin yang berada di tempat ketiga. Pilihan Spin memang masih bisa diperdebatkan. Namun, menurut para redakturmya, urutan 50 grup musik terbesar itu dibuat didasarkan bahwa “Kelompok-kelompok tersebut harus memiliki lagu yang berada di puncak tangga lagu-lagu, aura yang mengubah sejarah, gaya rambut, serta mempengaruhi musik saat ini”. Ramones tak bisa disangsikan, menurut redaktur Spin, memang mampu memenuhi kualifikasi tersebut. Lagu-lagu Ramones kerap masuk tangga lagu di AS dan Inggris. Bahkan, Ramones dinobatkan sebagai grup punk pertama yang menorehkan sejumlah lagu hitsnya di tangga lagu top dunia. Di antara lagu yang tenar adalah “Sheena Is A Punk Rocker”.

Pada 15 April 2001 jam 14.20 waktu AS, Joey Ramone meninggal dunia di Rumah Sakit Presbyterian New York setelah berjuang keras melawan kanker limpa. Publik rock, khususnya punk berduka. Malamnya, di tengah konser U2 di Rose Garden, Portland, Oregon, vokalis U2, Bono, berbicara sejenak kepada para penonton. Dia mengatakan betapa Joey dan The Ramones telah mengubah U2 dan hidupnya sendiri melalui pesan-pesan dalam lagu Ramones yang kerap membuat jantungnya berdegup.

“Saya katakan, `Saya ingin berbicara dengan kalian tentang Joey Ramone…, dan seluruh penonton berdiri bergemuruh,” kata Bono sambil mengingat betapa terpananya dia waktu itu. Kepada penonton di Oregon, dia juga menceritakan bagaimana Ramones membuat Bono Cs membentuk sebuah band. Setelah itu, Bono menyanyikan karya emas Joey, “I Remember You” dari album Ramones, “Leave Home” (1977). “Yang mengejutkan adalah penonton menyanyikan lagu itu dengan seksama. Kemudian saya katakan bahwa Joey meninggal hari itu,” kata Bono, seperti dikutip dari Majalah Rollingstone yang menanyakannya perihal Ramones. Di CBGB, penggemar Ramones berkumpul dan menyalakan lilin untuk Joey serta menaruh karangan bunga di depan klub para punkers itu.

Dee Dee Ramone juga meninggal dunia di rumahnya di Los Angeles, California, AS, 5 Juni 2002, saat dia berusia 49. Hasil otopsi Los Angeles County Coroner`s Office menyebutkan, Dee Dee tewas karena overdosis obat-obatan terlarang.

Ramones memang meninggalkan cukup kesan di hati banyak orang dengan musik dua menitnya. Wajar kiranya Metallica, U2, Eddie Vedder, bahkan Stephen Kings merelakan waktunya untuk menggarap sebuah album yang dipersembahkan buat Ramones. Majalah Rollingstone dalam edisi April 2004 juga memasukkan Ramones sebagai satu dari 50 grup abadi sepanjang masa. Sebelumnya, pada Maret 2002, Ramones diabadikan dalam Rock n Roll Hall of Fame. Seperti dikatakan Deryck Whibley, personel SUM-41 kepada Majalah Spin, “Kepandaian Ramones adalah mereka mampu mengatakan sesuatu hanya dalam waktu dua menit